Efusi Pleura – Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Penanganan
Saturday, September 28, 2019
Edit
Efusi pleura adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa gangguan dan berpotensi mengancam jiwa pada penderitanya. Gejala efusi pleura bisa menyerupai masalah pada pernapasan lainnya, dan diagnosis hingga pengobatan efusi pleura tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Apa Itu Efusi Pleura
Efusi pleura adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan adanya penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam.
Pada umumnya, efusi pleura adalah penyakit yang tidak menimbulkan masalah serius, akan tetapi memerlukan pengobatan untuk menghindari masalah yang mungkin muncul. Secara normal, terdapat cairan dalam jumlah sedikit pada rongga yang berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura saat pergerakan paru-paru ketika bernapas.
Jenis cairan yang membentuk efusi pleura dapat dikategorikan sebagai transudat atau eksudat.
- Transudat terdiri dari ultrafiltrat plasma karena ketidakseimbangan kekuatan hidrostatik vaskular dan onkotik di dada (gagal jantung, sirosis).
- Eksudat biasanya dihasilkan oleh peradangan (infeksi paru-paru, keganasan). Efusi pleura eksudatif biasanya lebih serius dan sulit diobati.
Penyebab Efusi Pleura
Pleura adalah selaput tipis yang melapisi permukaan paru-paru dan dinding dada luar paru-paru. Pada efusi pleura, cairan menumpuk di ruang antara lapisan pleura. Biasanya, memang ada cairan di rongga pleura, namun jumlahnya hanya sekitar 1 sendok teh dalam rongga pleura.
Selain itu, terdapat beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan efusi pleura. Berikut ini beberapa penyebab efusi pleura yang umum di antaranya:
1. Penyakit hati atau ginjal
Salah satu penyakit seperti sirosis bisa menjeadi penyebab efusi pleura yang ditandai dengan cairan menumpuk di dalam tubuh dan bocor ke dada.
2. Gagal jantung kongestif
Jantung berfungsi memompa darah dengan benar, namun ketika mengalami gagal jantung itu bisa menyebabkan penumpukan cairan di dada.
3. Gangguan autoimun
Gangguan seperti lupus atau rheumatoid arthritis bisa menyerang paru-paru dan menyebabkan masalah pada pleura.
4. Infeksi
Infeksi pernapasan seperti TBC dan pneumonia bisa berkembang dan menyebabkan penumpukan air pada paru-paru.
5. Emboli paru
Penyumbatan pada arteri paru-paru yang disebabkan bekuan darah bisa menjadi penyebab pleura meproduksi cairan terlalu banyak.
6. Kanker
Penyebab efusi pleura bisasanya kanker paru-paru, meskipun kanker apa pun yang telah berkembang ke paru-paru atau pleura dapat menjadi penyebabnya.
Selain itu, komplikasi dari prosedur medis tertentu juga bisa memicu efusi pleura. Penyebab efusi pleura yang umum adalah operasi jantung, namun operasi apa pun yang dilakukan di dada juga bisa meningkatkan risiko efusi pleura.
Risiko Faktor Efusi Pleura
Penyebab efusi pleura oleh masalah medis yang mendasari sebelumnya, karenanya munculnya masalah medis ini merupakan faktor risiko efusi pleura. Perlu diingat, bahwa tidak semua orang dengan masalah medis ini akan mengalami efusi pleura. Gagal jantung kongestif adalah penyebab paling umum dari efusi pleura transudatif, sementara infeksi (pneumonia) dan keganasan adalah penyebab paling umum dari efusi pleura eksudatif.
Gejala Efusi Pleura
Biasanya efusi pleura tidak menimbulkan gejala. Biasanya, gejala efusi pleura akan muncul ketika pleura sedang atau berukuran besar atau jika muncul peradangan. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda efusi pleura yang mungkin termasuk:
- Sesak napas
- Nyeri dada, terutama pada pernapasan dalam-dalam (pleuritis, atau nyeri pleuritik)
- Orthopnea (ketidakmampuan bernapas dengan mudah kecuali penderitanya berdiri berdiri tegak)
- Demam
- Batuk
- Batuk kering
Meski pada umumnya penyakit efusi pleura disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, beberapa gejala efusi pleura mendasar yang sudah disebutkan di atas juga sering muncul.
Ketidakmampuan untuk bernapas dalam-dalam atau merasakan sakit yang disebabkan oleh bernapas dalam-dalam.
Mereka yang sering mengalami cegukan atau cegukan yang tidak hilang juga mungkin mengalami penyakit efusi pleura. Sementara beberapa orang tidak mengalami gejala efusi pleura sama sekali. Mereka biasanya mencari tahu tentang cairan di paru-paru setelah pemeriksaan fisik untuk kondisi yang tidak berhubungan dengan penyakit ini.
Tanda dan gejala efusi pleura juga dapat membingungkan dengan gangguan paru-paru lainnya. Jika Anda mengalami gejalanya, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tipe Efusi Pleura
Saat terjadi efusi pleura, cairan dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru tidak dapat mengembang sempurna saat menarik napas. Akibatnya terjadi sesak napas yang merupakan gejala paling umum.
Berikut ini adalah kategori utama dari efusi pleura:
1. Efusi pleura sederhana
Efusi pleura berisi cairan yang bebas dari peradangan yang serius atau infeksi. Jika cukup banyak, efusi pleura sederhana dapat menyebabkan gejala. Namun, efusi pleura jarang menimbulkan masalah paru-paru yang permanen.
2. Efusi pleura komplikata
Efusi pleura komplikata berisi cairan yang memiliki peradangan yang signifikan atau infeksi. Jika tidak diobati, efusi pleura komplikata dapat mengeras untuk membentuk sebuah cincin konstriksi sekitar paru-paru. Proses pengerasan ini secara permanen dapat mengganggu pernapasan. Untuk mengatasi hal ini, efusi pleura komplikata memerlukan drainase, biasanya dengan tabung yang ditempatkan ke dada.
Untuk diketahui, efusi pleura umumnya dibagi menjadi dua, yaitu transudatif dan eksudatif.
3. Transudatif
Cairan efusi pleura mirip dalam karakter dengan cairan biasanya hadir dalam rongga pleura. Efusi pleura transudatif jarang memerlukan drainase, kecuali mereka sangat besar. Gagal jantung kongestif adalah contoh dari suatu kondisi yang dapat menyebabkan efusi pleura transudatif.
4. Eksudatif
Cairan efusi pleura memiliki protein berlebih, darah, atau bukti peradangan atau infeksi. Efusi pleura eksudatif mungkin memerlukan drainase, tergantung pada ukuran dan beratnya peradangan. Penyebab efusi pleura eksudatif termasuk pneumonia dan kanker paru-paru.
Jenis efusi pleura hanya dapat diidentifikasi dengan mengambil sampel cairan dari efusi pleura.
Diagnosis Efusi Pleura
Untuk menentukan diagnosis efusi pleura, dibutuhkan evaluasi menyeluruh. Evaluasi bisa dilakukan melalui pengumpulan informasi dari pasien dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang berguna adalah dengan pemeriksaan sinar X thorax. Pengambilan sampel cairan juga dapat membantu mendiagnosis penyebab dari efusi pleura.
Selain itu, dokter mungkin akan menggunakan auskultasi (mendengarkan dengan stetoskop), perkusi (mengetuk dada), dan manuver lain ketika efusi pleura dicurigai. Meski begitu, efusi pleura paling sering ditemukan pada tes pencitraan. Sementara tes umum yang digunakan untuk mengidentifikasi efusi pleura meliputi:
1. Pemeriksaan rontgen dada
Seringkali merupakan langkah pertama dalam mengidentifikasi efusi pleura. Efusi pleura muncul pada sinar-X dada sebagai ruang putih di dasar paru-paru. Jika efusi pleura mungkin terjadi, pemeriksaan tambahan sinar-X dapat diambil saat seseorang berbaring, disebut pemeriksaan sinar-X lateral dekubitus sehingga dapat menunjukkan apakah cairan mengalir dengan bebas dalam dada karena prinsip cairan adalah menempati permukaan terendah dan berpemukaan datar.
2. Computed tomography (CT scan)
Sebuah pemeriksaan CT-scan dengan sinar-X secara cepat, dan komputer akan membangun gambar dari bagian dalam dada. Dibandingkan dengan sinar-X dada, CT scan menghasilkan informasi yang lebih detail tentang efusi pleura dan kelainan paru-paru lainnya.
3. Ultrasound
Sebuah probe ditempatkan pada dada untuk menggambarkan gelombang suara benergi tinggi yang ditimbulkan. Metode ini dapat membantu mengidentifikasi aliran cairan efusi pleura.
Setelah efusi pleura diidentifikasi pada pencitraan, sampel cairan biasanya diambil untuk menentukan karakter efusi pleura. Dalam prosedur yang disebut thoracentesis, dokter memasukkan jarum dan kateter antara tulang rusuk ke dalam rongga pleura. Sejumlah kecil cairan ditarik untuk diperiksa dan sejumlah besar volume cairan dapat dihilangkan secara bersamaan untuk mengurangi gejala.
Penanganan Efusi Pleura
Karena efusi pleura timbul sebagai komplikasi dari penyakit-penyakit lain, maka pengobatan yang harus dilakukan pun adalah dengan cara menyembuhkan kondisi-kondisi yang menyebabkannya. Contohnya, pemberian antibiotik untuk pneumonia atau diuretik untuk gagal jantung kongestif.
Efusi pleura luas sering membutuhkan drainase untuk memperbaiki gejala dan mencegah komplikasi. Berbagai prosedur dapat digunakan untuk mengobati efusi pleura, termasuk:
1. Tabung torakotomi (tabung dada)
Sebuah sayatan kecil dibuat di dinding dada, dan sebuah tabung plastik dimasukkan ke dalam rongga pleura. Tabung dada juga melekat pada alat hisap dan sering disimpan di tempat selama beberapa hari dan akan menyedot kelebihan cairan pada efusi pleura.
Zat yang mengiritasi (seperti bedak atau doxycycline) disuntikkan melalui tabung dada, ke dalam rongga pleura. Zat ini menyebar di pleura dan dinding dada, yang kemudian mengikat erat satu sama lain karena dapat memulihkan. Dalam banyak kasus, pleurodesis efektif mencegah efusi pleura berulang.
2. Drainase pleura
Proses ini semacam proses menguras isi rongga pleura. Untuk efusi pleura yang berulang kali kambuh, kateter jangka panjang dapat dimasukkan melalui kulit ke dalam rongga pleura. Seseorang yang terpasang kateter pleura dapat melakukan drainase efusi pleura secara berkala di rumah.
3. Dekortikasi pleura
Ahli bedah dapat beroperasi di dalam rongga pleura, mengambil jaringan yang meradang dan jaringan yang tidak sehat. Dekortikasi dapat dilakukan dengan menggunakan sayatan kecil (thorakoskopi) atau satu besar (thorakotomi).