Eksoftalmus – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Saturday, September 28, 2019
Edit
Eksoftalmus adalah penonjolan bola mata karena terkait hormon (biasanya hipertiroid). Kata eksoftalmus berasal dari bahasa Yunani yang artinya mata yang menonjol. Hal ini bisa terjadi pada satu ataupun kedua mata.
Seringkali eksoftalmus disamakan dengan istilah proptosis. Meskipun kedua kondisi ini adalah sama-sama bola mata yang menonjol, namun proptosis adalah penonjolan bola mata karena penyebab yang berbeda.
Pada orang dewasa, orbitopati tiorid merupakan penyebab tersering dari eksoftalmus. Pada anak, eksoftalmus unilateral (satu mata) seringkali disebabkan oleh selulitis orbita di mana penyebab tersering adalah neuroblastoma. Sementara eksoftalmus bilateral (dua mata) adalah kondisi yang biasanya disebabkan oleh leukimia.
Penyebab Eksoftalmus
Penyebab eksoftalmos bisa bermacam-macam, diantaranya:
- Penyakit gangguan kelenjar gondok atau thyroid disebut Grave Disease atau Grave Ofthalmopahy. Terjadi penonjolan ke dua bola mata karena ada pembengkaan (hipertrophi) otot penggerak bola mata sehingga mendorong bolamata ke depan.
- Gangguan pembuluh darah, seperti thrombosis sinus kavernosus
- Tumor di dalam rongga mata
- Perdarahan di belakang mata
- Peradangan di sekitar bola mata
- Pseudotumor
Untuk diketahui, mata menonjol pada anak-anak dapat terjadi lebih mudah daripada orang dewasa karena bola matanya lebih lentur dan ukuran orbita terhadap bola matanya lebih kecil. Sementara itu, penyebab mata menonjol pada anak juga berbeda karena harus dicurigai adanya kanker atau tumor pada bola mata.
Gejala Eksoftalmus
Gejala umum yang terjadi adalah salah satu atau kedua bola mata tampak menonjol keluar dan adanya peningkatan tekanan di dalam rongga mata. Tekanan ini dapat memengaruhi saraf optik, yang pada akhirnya mengganggu penglihatan. Berikut ini gejala-gejala umum lain yang mungkin terjadi:
- Kelopak mata membengkak. Hal ini mungkin berhubungan dengan chemosis konjungtiva (konjungtiva terlihat merah dan melotot, sering di bawah bola mata).
- Penglihatan ganda. Ini disebabkan oleh pembatasan otot-otot ekstraokular. Pembatasan ini mungkin menjadi sumber peradangan (miositis) atau adanya tekanan dari tumor.
- Mata merah. Pada kasus yang parah, mungkin ada keratopati sekunder sebagai akibat dari penutupan bola mata yang tidak total sehingga ada bagian mata yang kering dan menjadi keratopati.
Selain itu, ketajaman visual mungkin akan mengalami penurunan yang disebabkan oleh:
- Keterlibatan saraf optik langsung karena patofisiologi penyakit.
- Distorsi dari makula oleh lesi yang mendorong belakang bola mata.
- Paparan keratopati.
- Saraf optik yang membentang ke depan mata.
Diagnosis Eksoftalmus
Tidak semua orang dengan mata menonjol mengalami eksoftalmus. Beberapa orang memiliki mata yang menonjol, di mana bagian putih lebih terlihat daripada orang-orang pada umumnya. Terdapat sebuah alat yang disebut dengan eksoftalmometer yang dapat mengukur tonjolan tersebut. Selain itu, pemeriksaan CT scan atau MRI juga dapat berperan dalam memeriksa komponen tulang orbita.
Pengobatan Eksoftalmus
Jika terdapat tumor yang tumbuh di belakang mata, maka tumor tersebut perlu diambil. Jika penyebabnya adalah penyakit Graves, kemungkinan pengobatan adalah untuk mengatasi kondisi hipertiroid yang terlalu aktif. Menjaga mata bagian depan untuk tetap lembap juga diperlukan jika kelopak mata tidak bisa menutup.
Sementara itu, jika pengobatan hormonal telah selesai atau dinyatakan telah normal, tetapi bola mata tetap menonjol keluar, hal itu disebabkan karena kerusakan otot (hipretrofi otot). Oleh karenanya, diperlukan pembedahan dengan mengurangi volume otot.
Cara lain yang bisa Anda coba untuk mengatasi eksoftalmus adalah pemberian obat antiinflamasi untuk mengurangi pembengkakan. Hingga kini, belum ada cara yang bisa mencegah terjadinya eksoftalmus kecuali mencegah penyebab yang mendasarinya.