Gangguan Perilaku – Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan & Pencegahan

Gangguan perilaku adalah gangguan serius dalam hal tingkah laku dan emosi yang dapat terjadi pada anak-anak maupun remaja. Anak-anak dengan gangguan perilaku dapat menunjukkan pola tingkah laku yang mengganggu dan penuh kekerasan. Gangguan perilaku yang tidak diatasi pada masa anak-anak dapat berlanjut menjadi gangguan kepribadian pada masa dewasa.
gangguan-perilaku

Pengertian Gangguan Perilaku

Sebenarnya bukan hal yang aneh untuk anak-anak dan remaja memiliki masalah yang berhubungan dengan perilaku selama tumbuh kembangnya. Namun, perilaku tersebut dianggap sebagai gangguan ketika bertahan lama, merugikan orang lain dan bertentangan norma yang berlaku.
Dalam dunia medis, dikenal juga istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD salah satu gangguan perilaku yang umum terjadi pada anak. Setiap anak berisiko mengalami kondisi yang juga dikenal dengan hiperaktif.
ADHD sendiri adalah gangguan yang terjadi pada otak, kondisi ini ditandai dengan kurangnya perhatian atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.
Seorang anak dengan ADHD akan sulit untuk fokus. Biasanya seorang tidak betah jika harus belajar dalam waktu yang lama. Namun, enggan untuk belajar ini tidak terkait ketidakpahaman dengan apa yang dipelajarinya.
Anak ADHD suka bergerak, bahkan bisa saja sampai mengganggu temannya. Mereka juga suka bertindak impulsif. Artinya, mereka suka melakukan tindakan yang tiba-tiba tanpa memikirkannya terlebih dahulu dan tidak suka menunda keinginan.
Pada beberapa kasus, ADHD terdeteksi saat usia 6-12 tahun. Hingga kini penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Banyak penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpotensi memengaruhi tingkat risiko seseorang. Faktor tersebut antara lain pengaruh kelainan pada sistem saraf pusat, pengaruh kelahiran prematur, hingga faktor keturunan.
Saat mengalami gangguan perilaku, seorang anak memiliki keadaan emosional yang tidak stabil. Bahkan perilakunya bisa sangat mengganggu ketika berada di tempat umum. Berikut adalah macam macam gangguan perilaku anak, di antaranya:

1. Tidak bisa belajar dengan baik

Tidak mampu belajar di sini terjadi karena terkait dengan kondisi psikologis, bukan terkait kondisi fisik anak.

2. Tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebaya

Gangguan perilaku anak bisa terlihat dari kemampuannya yang tidak bisa menjalin pertemanan dengan orang seusianya ataupun yang lebih tua. Karena perilakunya yang labil, biasanya seorang menjadi individualis.

3. Perasaannya cepat berubah

Seorang anak yang mengalami gangguan prilaku perasaannya bisa berubah-ubah tanpa penyebab yang pasti. Penyebab gangguan perilaku ini sulit diprediksi karena mood nya mudah terdistraksi.
Setelah mengetahui ciri-ciri gangguan perilaku anak, Anda juga perlu berbicara pada teman atau guru anak Anda, apakah mereka melihat gangguan perilaku yang sama. Setelah itu, Anda harus mencari cara demi mendukung anak melalui masa-masa sulit yang dialaminya.

Gejala Gangguan Perilaku

Gejala gangguan perilaku bervariasi tergantung pada usia anak dan apakah gangguan ini ringan, sedang, atau berat. Secara umum, gejala gangguan perilaku dibagi ke dalam empat kategori umum:

1. Perilaku agresif

Ini adalah perilaku yang mengancam atau membahayakan fisik seperti pertengkaran, intimidasi kepada orang atau hewan dan memaksa orang lain ke dalam aktivitas tertentu.

2. Perilaku destruktif

Ini melibatkan tindakan menghancurkan properti seperti pembakaran atau vandalisme.

3. Perilaku menipu

Ini mungkin termasuk kebiasaan berbohong berulang kali. Jika dibiarkan, kebiasaan ini mengarahkan seseorang untuk melakukan pencurian.

4. Melanggar aturan

Ini melibatkan perlawanan aturan yang diterima masyarakat atau terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan usianya. Perilaku ini mungkin termasuk melarikan diri, bolos sekolah, atau menjadi aktif secara seksual pada usia yang sangat muda.
Selain itu, banyak anak-anak dengan gangguan perilaku yang mudah tersinggung, memiliki harga diri yang rendah, dan cenderung emosional. Bahkan, beberapa anak dan remaja dapat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Perlu diketahui, anak-anak dengan gangguan perilaku sering tidak menyadari bahwa perilaku mereka dapat menyakiti orang lain dan umumnya memiliki sedikit rasa bersalah atau menyesal atas apa yang mereka lakukan.
Sementara itu, gejala yang umumnya dialami anak-anak atau remaja seperti di atas juga sering kali dialami oleh orang dewasa, tapi dengan intensitas yang berbeda. Perilaku hiperaktif biasanya akan berkurang, sementara gejala sulit konsentrasi cenderung bertambah parah seiring meningkatnya tekanan hidup.
Orang dewasa yang mengalami gangguan perilaku pada umumnya akan mengalami masalah dalam pendidikan, pekerjaan dan hubungan sosialnya. Kondisi ini biasanya dapat dialami bersamaan dengan beberapa gangguan lain seperti gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif dan depresi.

Penyebab Gangguan Perilaku

Penyebab pasti dari gangguan perilaku tidak diketahui dengan pasti, namun diyakini bahwa kombinasi dari faktor biologis, genetik, lingkungan, psikologis, dan sosial dapat memainkan peran.
  • Faktor biologi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cacat atau cedera di daerah tertentu dari otak dapat menyebabkan gangguan perilaku. Gangguan perilaku telah dikaitkan dengan daerah otak tertentu yang terlibat dalam mengatur perilaku, kontrol impuls, dan emosi. Gejala gangguan perilaku dapat terjadi jika sirkuit sel saraf di sepanjang daerah otak ini tidak berfungsi dengan baik.
Banyak anak-anak dan remaja dengan gangguan perilaku juga memiliki penyakit mental lainnya, seperti attention-deficit/ hyperactivity disorder (ADHD), gangguan belajar, depresi, penyalahgunaan zat, dan gangguan kecemasan, yang semuanya dapat berkontribusi untuk gejala gangguan perilaku.
  • Faktor genetika
Banyak anak-anak dan remaja dengan gangguan perilaku memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit mental, termasuk gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan penggunaan zat dan gangguan kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa kerentanan untuk gangguan perilaku dapat pula diwariskan secara genetik.
  • Faktor lingkungan
Adanya disfungsional keluarga, pelecehan, pengalaman traumatis, riwayat penyalahgunaan zat di keluarga, dan aturan yang tidak konsisten oleh orang tua dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan perilaku.
  • Faktor psikologis
Beberapa ahli percaya bahwa gangguan perilaku dapat mencerminkan masalah yang terkait dengan kesadaran moral (kurangnya rasa bersalah dan penyesalan) dan defisit dalam pengolahan kognitif.
  • Faktor sosial
Status sosial ekonomi rendah dan tidak diterima oleh rekan-rekan tampaknya menjadi faktor risiko untuk pengembangan gangguan perilaku.
Untuk diketahui, gangguan perilaku lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dan paling sering terjadi pada akhir masa anak-anak atau memasuki masa awal remaja. Diperkirakan 2-16% dari anak-anak di Amerika Serikat memiliki gangguan perilaku.

Diagnosis Gangguan Perilaku

Seperti orang dewasa, penyakit mental pada anak-anak didiagnosis berdasarkan tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan masalah tertentu. Jika gejala gangguan perilaku mulai terlihat, dokter dapat memulai evaluasi dengan melakukan wawancara riwayat medis dan kondisi kejiwaan secara keseluruhan.
Tes laboratorium juga diperlukan jika terdapat kekhawatiran bahwa penyakit fisik menjadi penyebab gangguan perilaku. Biasanya, dokter juga akan mencari tanda-tanda gangguan lain yang sering terjadi bersamaan dengan gangguan perilaku, seperti ADHD dan depresi.
Sementara itu, jika dokter tidak dapat menemukan penyebab fisik untuk gejala, dokter mungkin akan merujuk anak untuk diperiksa oleh spesilalis anak dan psikiater atau psikolog remaja, yang secara khusus dilatih untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit mental pada anak-anak dan remaja.
Psikiater dan psikolog menggunakan kuesioner wawancara dan alat penilaian yang dirancang khusus untuk mengevaluasi anak dengan gangguan mental. Dokter mendasarkan diagnosa dari laporan gejala anak, pengamatan sikap dan perilaku anak.
Tidak hanya itu, dokter juga akan mengandalkan laporan dari orang tua dan guru, karena anak-anak masih sulit mengungkapkan informasi atau mengalami kesulitan menjelaskan masalah yang mereka alami.

Pengobatan Gangguan Perilaku

Pengobatan untuk gangguan perilaku didasarkan pada banyak faktor, termasuk usia, tingkat keparahan, serta kemampuan anak untuk berpartisipasi dan mentolerir terapi spesifik. Pengobatan biasanya terdiri dari kombinasi berikut:
  • Psikoterapi
Cara bertujuan untuk membantu anak belajar mengekspresikan dan mengontrol kemarahan dengan cara yang lebih tepat. Jenis terapi yang disebut terapi perilaku-kognitif bertujuan untuk membentuk kembali pemikiran anak untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, manajemen kemarahan, keterampilan moral dan penalaran, dan kontrol impuls.
Terapi keluarga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan interaksi keluarga dan komunikasi di antara anggota keluarga. Sebuah teknik terapi pelatihan khusus yang disebut manajemen induk (PMT) mengajarkan orang tua cara untuk secara positif mengubah perilaku anak mereka di rumah.
  • Obat
Meskipun tidak ada obat secara resmi yang disetujui untuk mengobati gangguan perilaku, Anda dapat menggunakan obat yang digunakan untuk mengobati beberapa gejala serta penyakit mental lainnya seperti ADHD atau depresi berat.
Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala dari gangguan perilaku, sangat penting untuk mencari bantuan dari dokter yang berkualitas. Seorang anak atau remaja dengan gangguan perilaku berisiko untuk mengembangkan gangguan mental lainnya ketika dewasa jika tidak diobati.
Anak-anak dengan gangguan perilaku juga berisiko untuk memiliki masalah yang berhubungan dengan sekolah, seperti gagal menyelesaikan pendidikan atau putus sekolah, penyalahgunaan zat, masalah hukum, mencederai diri atau orang lain, penyakit menular seksual, dan bunuh diri.
Hasil pengobatan dapat sangat bervariasi, tetapi intervensi dini dapat membantu mengurangi risiko yang berat, dan pengembangan komorbiditas lain seperti penyalahgunaan zat.

Dapatkah Gangguan Perilaku Dicegah?

Meskipun tidak mungkin untuk mencegah gangguan perilaku, mengenali dan mengatasi gejala dapat meminimalkan tekanan pada anak dan keluarga, dan mencegah banyak masalah yang terkait dengan kondisi tersebut.
Selain itu, memberikan pengasuhan dan lingkungan rumah yang penuh dengan cinta dan disiplin dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah episode terganggunya perilaku anak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel