Flu Singapura – Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Apa itu flu Singapura? Flu Singapura adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Flu singapura dikenal juga sebagai penyakit kaki, tangan, dan mulut (Hand-Foot-and-Mouth-Disease). Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, namun bisa juga terjadi pada orang dewasa.
flu-singapura

Penyebab Flu Singapura

Penyebab flu Singapura yang paling banyak adalah virus coxsackievirus A16. Virus tersebut hidup dalam cairan hidung dan tenggorokan, air ludah, tinja, serta cairan pada ruam kulit, dan sangat mudah ditularkan ke orang lain malalui kontak langsung.
Beberapa contoh penularan dari flu Singapura seperti  tidak sengaja menghirup percikan air ludah, cairan hidung atau tenggorakan penderita atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus, kemudian memasukannya ke dalam mulut.
Jika seorang anak pernah terkena penyakit ini, maka sistem kekebalan tubuhnya akan mampu melawan serangan virus flu Singapura di kemudian hari. Namun, hal ini tidaklah jaminan, seorang anak tidak bisa terkena flu Singapura lagi. Hal itu dikarenakan enterovirus dengan strain yang berbeda dapat berkembang di kemudian hari.

Gejala Flu Singapura

Periode inkubasi virus kira-kira terjadi sekitar 3-7 hari. Demam biasanya merupakan tanda pertama, diikuti nyeri tenggorokan, sakit menelan, sariawan, dan kadang-kadang lemas serta hilangnya nafsu makan. Hari pertama dan kedua setelah demam terjadi, anak akan mengalami peradangan yang hebat di tenggorokan dan mukosa mulut. Kemerahan di tangan dan kaki, serta bokong juga dapat terjadi 1-2 hari kemudian.
Kemerahan di kulit dimulai dengan bercak merah datar, yang nantinya berubah menjadi warna mengkilat yang tampak dalam 1-2 hari. Kemerahan tidak gatal, dan biasanya tampak di telapak tangan maupun telapak kaki. Flu Singapura ini juga dapat memberikan gejala seperti:
  • Demam.
  • Radang tenggorokan.
  • Lemas dan rasa tidak enak badan.
  • Lesi di mukosa lidah, mulut, dan di bagian dalam pipi yang merah dan mengkilat
  • Kemerahan di kulit, tidak gatal tapi kadang-kadang nyeri di telapak tangan, kaki, dan pantat.
  • Iritablitas (mudah marah dan rewel) pada anak-anak.
  • Hilangnya nafsu makan.
Penderita flu Singapura biasanya mengalami bintil-bintil berair dan sariawan di dalam mulut, tangan, dan kaki. Terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku, bokong, lutut, dan lipatan paha.
Penyakit ini tidak berbahaya, tidak memerlukan perawatan spesifik, dan biasanya hilang dalam 2 minggu. Namun, dalam kasus langka, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis, polio, dan bahkan kematian.
Selain itu, gejala flu singapura yang bisa dikenali dari penyakit ini adalah munculnya peradangan di mukosa mulut dan tenggorokan, oleh karena itu, orang tua yang anaknya mengalami penyakit ini perlu memperhatikan asupan hariannya. Jika kondisi kesehatan memburuk dalam beberapa hari, maka orang tua perlu membawa anaknya ke dokter.
Biasanya, penyakit ini sering terjadi di antara anak-anak berusia 2-5 tahun. Orang dewasa secara umum lebih tahan terhadap enterovirus, meskipun terkadang orang dewasa juga dapat terkena. Virus flu Singapura dapat menular jika Anda menggunakan barang-barang orang yang terinfeksi seperti handuk, peralatan makanan atau kontaminasi air liur.

Diagnosis Flu Singapura

Flu Singapura dapat terdiagnosis melalui gejala yang dialami oleh penderita sehingga tidak memerlukan pemeriksaan khusus. Namun pemeriksaan darah, feses, atau swab tenggorokan untuk memastikan ada tidaknya penyakit terkadang diperlukan.
Swab tenggorokan atau spesimen tinja dapat diambil dan dikirim ke laboratorium untuk menentukan virus yang menyebabkan penyakit. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa membedakan dengan penyakit lainnya, di antaranya:

1. Mengenali pola dari gejala yang muncul

Urutan terjadinya gejala flu Singapura bisa menentukan apakah seseorang menderita flu Singapura atau tidak. Pada umumnya, flu singapura dimulai dengan demam, diikuti sariawan pada mulut, lalu ruam muncul pada kaki dan tangan.

2. Usia penderita

Pada umumnya, flu Singapura terjadi pada anak yang berusia di bawah 10 tahun.

3. Penampakan luka dan ruam

Ruam pada kaki dan tangan tampak kemerahan dan berisi cairan atau melepuh. Sedangkan luka pada mulut tampak seperti sariawan warna kuning keabuan disertai dengan tepi kemerahan dan terasa sakit.

Pengobatan Flu Singapura

Flu Singapura biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Pada banyak kasus, infeksi akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari.
Perawatan di rumah sudah cukup untuk meringankan gejala. Berikan banyak air minum yang sejuk untuk meringankan sakit tenggorokan. Makanan dingin seperti es krim juga dapat membantu.
Akan tetapi, hindari makanan yang asam dan pedas seperti jus jeruk atau cabai, karena dapat menyebabkan luka semakin sakit. Obat flu Singapura yang bisa diberikan dokter adalah obat penahan sakit dan demam untuk meredakan gejala.
Guna membantu mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh flu Singapura, maka direkomendasikan untuk:
  • Memastikan anak beristirahat secara cukup dan mengonsumsi banyak minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit pada tenggorokan. Minum cukup cairan, dan dianjurkan susu atau jus sehingga menambah nutrisi cairan yang diasup.
  • Mengonsumsi obat flu Singapura seperti antinyeri (OAINS), parasetamol, atau ibuprofen, jika memang dibutuhkan, namun jika demam tidak terlalu tinggi, tidak perlu obat penurun panas.
  • Pemilihan makanan yang lembut sehingga tidak menyakiti radang di mulut dan tenggorokan.
  • Menghindari makanan yang kecut dan bersoda.
  • Menghindari makanan pedas.
  • Cuci mulut dengan air hangat setelah makan.
  • Senantiasa mencuci tangan sebelum dan setelah makan atau setelah buang air besar dan kecil.

Komplikasi Flu Singapura

Selain menyebabkan peradangan di mulut dan tenggorokan, flu Singapura juga bisa menyebabkan dehidrasi. Meski beberapa gejala flu Singapura menunjukkan gejala yang ringan, namun terkadang beberapa strain bisa menyebabkan komplikasi serius ke otak yang menyebabkan:
  • Meningitis viral, merupakan infeksi dan peradangan pada membran dan cairan serebrospinal yang melingkupi otak dan sumsum tulang belakang, biasanya ringan dan sembuh dengan sendirinya seiring ‘kemenangan’ kekebalan tubuh.
  • Ensefalitis, merupakan kondisi yang berat dan biasanya mengancam kehidupan, menyebabkan kerusakan otak karena virus, namun komplikasi ini jarang sekali terjadi.

Pencegahan Flu Singapura

Penderita flu Singapura dapat dengan mudah menularkan virusnya pada 7 hari pertama. Setelah gejala mereda, virus masih bisa bertahan dalam tubuh penderita selama beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dapat menyebar melalui tinja atau ludah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi flu Singapura, di antaranya:
  • Hindari mencium anak yang sedang menderita flu Singapura.
  • Ajari anak untuk tidak berbagi peralatan makan atau minum dengan orang lain.
  • Istirahatkan anak Anda di rumah untuk sementara waktu hingga kondisinya benar-benar pulih.
  • Bersihkan area-area yang dicurigai terkontaminasi virus (peralatan makan, meja pakaian, seprei) dengan menggunakan air dan sabun.
  • Biasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti rutin mencuci tangan khususnya setelah BAB. Hal ini penting dilakukan karena anak-anak di bawah usia 10 tahun rawan tertular flu Singapura.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel