Frozen Shoulder (Bahu Beku) – Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan
Saturday, September 28, 2019
Edit
Frozen shoulder adalah kekakuan, nyeri, dan terbatasnya gerakan pada gerakan sendi bahu. Frozen shoulder atau adhesive capsulitis dapat terjadi jika ada cedera, gerakan yang berlebihan atau penyakit diabetes atau stroke.
Gangguan ini mengakibatkan jaringan di sekitar sendi menjadi kaku dan membentuk jaringan parut. Kondisi ini biasanya datang perlahan-lahan, kemudian akan hilang dengan perlahan-lahan hingga juga lebih dari satu tahun.
Orang berusia 40 tahun atau lebih tua, terutama wanita, lebih rentan terhadap frozen shoulder. Penyakit ini dapat terjadi pada orang-orang yang dalam masa pemulihan setelah operasi, seperti stroke atau mastektomi.
Penyebab Frozen Shoulder
Frozen shoulder dapat berkembang ketika Anda berhenti menggunakan sendi karena sakit, cedera, atau kondisi kesehatan kronis. Setiap masalah bahu dapat menyebabkan frozen shoulder jika Anda tidak melatih lingkup gerak persendian.
Menebalnya jaringan yang membentuk kapsul saat seseorang mengalami frozen shoulder menyebabkan terganggunya pergerakan bahu. Jaringan yang menebal tersebut diperkirakan jaringan yang menyerupai jaringan parut.
Frozen shoulder dapat tiba-tiba muncul tanpa pemicu yang jelas. Pada sebagian kasus dapat dipicu oleh penyakit rematik. Pada beberapa kasus lain, frozen shoulder dialami oleh penderita diabetes. Namun penyebab pasti terjadinya penebalan dan peradangan belum diketahui.
Meski demikian, ada beberapa hal yang diduga dapat menjadi pemicu, yaitu:
- Trauma, misalnya karena pembedahan pada bahu, robekan tendon, atau patah tulang lengan atas
- Imobilisasi, misalnya akibat bekas operasi lama seperti bedah toraks dan kardiovaskular, atau bedah saraf
- Penyakit metabolik/endokrin, misalnya karena diabetes, penyakit autoimun, dan penyakit tiroid
- Masalah saraf, misalnya karena stroke atau parkinson
- Masalah jantung, seperti hipertensi atau iskemia jantung
- Obat-obatan, misalnya konsumsi protease inhibitor, anti-retrovirus, imunisasi, atau florokuinolon
- Hiperlipidemia (kolesterol tinggi), atau keganasan sel
Diagnosis Frozen Shoulder
Ketika memiliki frozen shoulder, Anda akan mengalami rasa sakit di sekitar daerah bahu, dimulai pada tulang sendi bahu dan menyebar ke area sekitarnya, termasuk tulang belikat dan klavikula. Anda akan terus-menerus mengalami sakit, bahkan pada saat istirahat dan pada malam hari.
Selain pemeriksaan fisik, diagnosis frozen shoulder biasanya dapat diperoleh berdasarkan pemeriksaan gejala saja. Namun dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang, seperti X-ray dan MRI scan.
Penanganan Frozen Shoulder
Pengobatan untuk frozen shoulder biasanya dimulai dengan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) dan memberikan energi panas ke daerah yang terkena diikuti oleh peregangan lembut. Es dan obat-obatan (termasuk suntikan kortikosteroid) juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Selain itu, terapi fisik juga dapat membantu meningkatkan rentang gerak. Biasanya, terapi ini akan menghabiskan waktu satu tahun untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sementara itu, jika pengobatan tidak membantu, tindakan operasi biasanya dilakukan untuk melonggarkan beberapa jaringan ketat di sekitar bahu. Operasi ini biasanya sering dilakukan dua kali, operasi pertama disebut manipulasi di bawah anestesi, di mana Anda akan ditidurkan dan kemudian lengan dipindahkan ke posisi yang lebih renggang.
Sedangkan untuk operasi kedua, biasanya menggunakan arthroscope untuk memotong jaringan ketat dan jaringan parut. Kedua operasi ini dapat dilakukan pada waktu yang sama.
Obat-obatan pereda rasa nyeri juga bisa diperoleh secara bebas di apotek dan dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan yang dialami akibat kondisi ini. Obat-obatan seperti aspirin dan golongan obat-obatan ibuprofen adalah sebagian di antaranya. Bila obat-obatan bebas tidak efektif dalam meredakan rasa nyeri, dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri dan antiradang dosis tinggi untuk pasien.
Pengobatan mandiri ketika di rumah juga dapat dilakukan oleh penderita frozen shoulder untuk membantu meredakan rasa nyeri. Anda dapat menggunakan kain hangat atau dingin ke area bahu. Berikut ini adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat mengatasi frozen shoulder.
- Gunakan obat seperti yang diarahkan oleh dokter
- Olahraga sesuai saran dokter
- Ikuti bimbingan dari ahli fisioterapi
- Cobalah bergerak secara normal karena justru bahu yang jarang digerakkan itu yang menjadi penyebab penyakit ini
Beberapa pilihan pengobatan lain untuk frozen shoulder yang dapat dijadikan pertimbangan adalah pengobatan alternatif seperti akupuntur, pijit shiatsu, hingga pemberian rangsangan yang ditujukan pada saraf—dengan menggunakan listrik melalui lapisan kulit atau TENS (Transcutaneous electrical nerve stimulation).
Pada dasarnya, kunci untuk pemulihan adalah mempertahankan gerakan bahu. Fisioterapi dan latihan di rumah dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempertahankan gerakan lengan.
Pencegahan Frozen Shoulder
Latihan peregangan lembut dan progresif menggunakan bahu dapat membantu mencegah frozen shoulder setelah operasi atau cedera. Meski begitu, para ahli belum dapat mengetahui dengan pasti penyebab penyakit ini, sehingga masalah persendian ini adalah sesuatu yang tidak bisa dicegah.
Selain mematuhi semua saran dokter, hal ini juga harus dibarengi dengan latihan fisik yang rutin. Menjaga kekuatan dan kelenturan otot seputar bahu dengan latihan serta peregangan yang tepat akan membantu kondisi kekuatan sendi bahu Anda.