Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Amyotrophic lateral sclerosis atau ALS adalah gangguan neurologis progresif yang tidak bisa disembuhkan dan bersifat degeneratif. ALS mengakibatkan sel-sel saraf dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengendalikan gerakan otot-otot polos (otot volunter) secara bertahap menjadi rusak. Akibatnya, hal ini bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.
Di Amerika Serikat, amyotrophic lateral sclerosis atau ALS, sering disebut penyakit Lou Gehrig setelah pemain baseball terkenal yang berjuang dengan penyakit ini meninggal pada tahun 1941.
Untuk diketahui, satu-satunya sel-sel saraf yang terkena dampak adalah saraf lower motor neuron, yang mengontrol berbagai hal seperti gerakan anggota badan, menelan, hingga mengontrol sistem pernapasan. Penyakit ini biasa menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita.

Penyebab ALS

Meskipun penyebab ALS tidak diketahui dengan pasti, faktor keturunan ternyata mempunyai peran sekitar 5-10%. Untuk kasus ALS familial (yang diwariskan dari orang tua secara genetik) diyakini disebabkan oleh gen yang rusak sehingga mencegah tubuh memproduksi jumlah normal enzim yang disebut superoxide dismutase.
Enzim ini membantu menetralisir radikal bebas dan molekul oksigen yang sangat reaktif, yang dihasilkan selama metabolisme. Dampak buruknya hal ini bisa merusak jaringan tubuh. Sejumlah peneliti berspekulasi bahwa cacat pada enzim ini bisa juga disebabkan oleh racun dari lingkungan.
Selain itu, infeksi virus dan trauma fisik yang parah mungkin menjadi faktor penyebab ALS. Teori lain menyebutkan bahwa ALS terjadi karena sel-sel  saraf yang mengontrol gerakan mendapatkan stimulasi yang berlebihan oleh neurotransmitter yang yang disebut glutamat.

Tanda dan Gejala ALS

Berikut ini adalah gejala-gejala ALS yang harus Anda kenali:
  • Kesulitan berjalan, sering tersandung atau kesulitan melakukan kegiatan normal sehari-hari
  • Kelemahan seluruh bagian kaki atau tangan
  • Berbicara meracau tidak sesuai yang dipikirkan
  • Kesulitan untuk menelan
  • Kram otot dan berkedut di lengan, bahu dan lidah
  • Kesulitan memegang kepala atau menjaga keseimbangan tubuh dengan baik
Meski begitu, ALS biasanya tidak memengaruhi usus atau kandung kemih, indera dan kemampuan berpikir. Hal ini yang memungkinkan Anda untuk tetap aktif untuk melakukan interaksi sosial.

Pemeriksaan ALS

Diagnosis awal dari ALS sulit untuk dilakukan karena penyakit ini tampak mirip dengan beberapa penyakit neurologis lainnya. Beberapa tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi ALS adalah:
  • Elektromiogram (EMG). Selama EMG, dokter memasukkan jarum elektroda melalui kulit Anda ke berbagai otot. Tes ini akan mengevaluasi aktivitas listrik otot Anda ketika otot berkontraksi dan ketika otot beristirahat. Kelainan pada otot terlihat di elektromiogram sehingga membantu dokter mendiagnosa ALS, atau menentukan apakah Anda memiliki kondisi otot atau saraf yang dapat menyebabkan gejala.
  • Pemeriksaan konduksi saraf. Pemeriksaan ini mengukur kemampuan saraf Anda untuk mengirim impuls ke otot-otot di daerah yang berbeda dari tubuh Anda. Tes ini dapat menentukan apakah Anda memiliki kerusakan saraf atau penyakit otot tertentu.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI). Menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat, MRI dapat menghasilkan gambar rinci otak dan sumsum tulang belakang. MRI dapat mengevaluasi apakah Anda memiliki tumor tulang belakang, hernia di sumsum tulang leher atau kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala.
  • Pemeriksaan darah dan tes urine. Menganalisis sampel darah dan urin di laboratorium dapat membantu dokter menghilangkan kemungkinan penyebab lain dari tanda-tanda dan gejala.
  • Pengambilan sampel cairan tulang belakang (lumbar puncture). Dalam prosedur ini, dokter spesialis memasukkan jarum kecil antara dua tulang belakang di punggung bawah dan mengambil sejumlah kecil cairan serebrospinal untuk pengujian di laboratorium.
  • Biopsi otot. Jika dokter yakin Anda mungkin memiliki penyakit otot selain ALS, Anda dapat menjalani biopsi otot. Dalam prosedur ini, Anda akan dibius anestesi lokal, kemudian sebagian kecil dari otot Anda akan diambil dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Pengobatan dan Terapi ALS

Pengobatan ALS satu-satunya yang disetujui oleh Food and Drug Administration adalah obat riluzole (Rilutek). Obat ini dipercaya memperlambat perkembangan penyakit ALS pada beberapa orang karena mampu mengurangi zat glutamat di dalam otak, zat yang biasanya terdapat pada otak penderita ALS. Untuk diketahui, riluzole dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, gangguan gastrointestinal dan perubahan fungsi hati.
Seiring berjalannya waktu, ALS bisa menyebabkan kesulitan bernapas karena melemahnya beberapa otot di dalam tubuh. Jika hal ini sudah terjadi, dokter biasanya akan memberikan alat bantu pernapasan.
Pada beberapa kasus, Anda dapat memilih untuk bernapas melalui ventilator mekanik. Dokter akan memasukkan tabung di lubang yang diciptakan di depan leher untuk di arahkan ke tenggorokan sehingga tabung terhubung ke resprirator.
Selain dengan penggunaan obat dan alat-alat medis modern, penyakit ALS juga dapat diperlambat gejalanya lewat sejumlah terapi. Berikut ini adalah beberapa terapi yang biasa digunakan:
  • Terapi fisik
Terapi fisik bisa mengatasi rasa sakit hingga melatih Anda melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal. Beberapa langkah yang dilakukan adalah latihan kebugaran, kekuatan otot jantung dan rentang gerak. Beberapa gerakan yang dilakukan lewat terapi ini dapat membantu mencegah rasa sakit dan membantu otot berfungsi dengan baik.
  • Terapi okupasi
Terapi okupasi dapat membantu Anda untuk mengatasi kelemahan tangan dan lengan untuk membantu Anda bergerak mandiri dalam jangka waktu selama mungkin. Seorang terapis okupasi juga dapat membantu Anda memahami bagaimana merenovasi rumah agar memungkinkan aksesibilitas yang aman untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Terapi berbicara
Karena ALS memengaruhi otot-otot yang Anda gunakan untuk berbicara, hal ini membuat komunikasi Anda dengan orang lain menjadi terganggu. Seorang terapis bicara dapat mengajarkan Anda teknik adaptif untuk membuat lafal bicara Anda lebih jelas dan mudah dipahami.
Hingga kini penyakit amyotrophic lateral sclerosis atau ALS adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan. Maka dari itu penanganannya hanya berfokus pada memperlambat gejala dan mencegah komplikasi lanjutan.
Seperti diketahui, ALS menimbulkan masalah fisik, mental dan sosial yang cukup kompleks. Sehingga Anda memerlukan profesional kesehatan untuk memberikan perawatan yang optimal. Dengan begitu maka kelangsungan dan kualitas hidup dapat berjalan baik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel