Rubella: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Apa itu rubella? Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah penyakit rubella. Penyakit rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit rubella ini juga dikenal sebagai campak Jerman yang membuat penderitanya mengalami ruam merah dan suhu badan tinggi.
Rubella
Penyebab rubella adalah virus. Virus rubella ini menyebar melalui droplet bersin atau ingus orang yang terinfeksi oleh penyakit rubella atau campak Jerman ini.
Bagi kebanyakan orang penyakit rubella adalah penyakit ringan. Namun, bagi wanita hamil, rubella adalah penyakit yang bisa menyebabkan konsekuensi yang serius.
Campak rubella sering terjadi pada anak-anak, namun sejak diperkenalkannya program vaksinasi pada 1980-an, penyakit ini telah hampir seluruhnya diberantas.
Bila virus rubella merebak harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan di bagian penyakit menular, karena penyakit rubella adalah penyakit yang sudah diberantas dengan vaksinasi.
Ini berarti bahwa setiap dokter yang mendiagnosis infeksi ini diwajibkan oleh hukum untuk menginformasikannya kepada Dinas Kesehatan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sumber infeksi virus rubella dan menghentikan penyebarannya.

Gejala Rubella

Gejala rubella atau penyakit campak Jerman yang utama adalah pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga dan belakang kepala, badan panas hingga bersuhu 38 derajat Celcius atau lebih, dan badan menggigil. Gejala yang kurang umum lainnya pada orang dewasa adalah arthritis dan arthralgia—peradangan dan nyeri sendi.
Gejala rubella pada umumnya adalah sebagai berikut:
  • Demam ringan pada temperatur 38.9 derajat Celcius atau di bawahnya
  • Kepala pusing
  • Hidung tersumbat
  • Mata merah meradang
  • Pembengkakan kelenjar limfa di belakang telinga pada leher
  • Ruam berwarna merah jambu yang menyebar di permukaan wajah serta bagian tubuh lainnya
Dalam kasus yang jarang terjadi, rubella adalah penyakit yang dapat mengakibatkan komplikasi serius. Dalam satu dari 6.000 kasus, penyakit rubella dapat menyebabkan radang otak; dalam satu dari 3.000 kasus, rubella dapat memengaruhi pembekuan darah. Masa inkubasi rubella adalah 14-21 hari, kebanyakan orang mengalami ruam antara 14-17 hari setelah paparan.
Dalam kebanyakan kasus rubella adalah penyakit dengan kondisi ringan, tetapi jika Anda curiga mengalami gejala rubella, Anda harus menghubungi dokter untuk mengonfirmasi apakah ruam akibat campak rubella, atau gejala penyakit lainnya. Terutama apabila Anda sedang hamil. Campak rubella atau campak Jerman ini dapat didiagnosis dengan tes darah.
Jika Anda terkena rubella, jauhi lingkungan kerja untuk menghindari penularan, dan jika anak Anda terinfeksi virus rubella, sebaiknya ambil izin sakit dari kegiatan bersekolah sampai anak berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Penyakit Rubella 

Penyakit rubella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan dari satu orang ke orang lain. Virus rubella adalah virus yang dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan peralatan yang digunakan penderita seperti alat bantu pernafasan bahkan hanya sekadar sentuhan.
Selain itu, aliran darah dari seorang ibu ke janin juga dapat menjadi penyebab rubella sebelum kelahiran. Virus rubella sudah dapat menyebar bahkan sebelum ruam merah terlihat pada penderita.

Penyakit Campak Rubella Berbahaya pada Ibu Hamil

Beberapa wanita hamil akan memiliki kekebalan terhadap campak rubella, baik dari yang telah memiliki penyakit di masa lalu atau dari yang divaksinasi.
Namun, jika seorang wanita hamil yang tidak memiliki kekebalan terhadap virus rubella, dia bisa menularkannya kepada anaknya yang belum lahir.
Virus ini dapat menyebabkan sejumlah cacat lahir yang dikenal sebagai congenital rubella syndrom (CRS) atau sindrom rubella bawaan. Cacat lahir ini termasuk cacat mental, katarak, tuli, ketidaknormalan jantung atau penyakit jantung kongenital, dan pertumbuhan janin lebih lambat dari janin normal.
Risiko bayi yang terkena CRS dan keparahan dari cacat lahir tergantung di usia kehamilan ketika ibu terkena rubella:
  • Jika ibu terkena infeksi rubella ketika usia kehamilan menginjak 11 minggu, risiko CRS adalah sebesar 90 persen
  • Jika ibu terkena infeksi rubella ketika usia kehamilan antara minggu ke 11-16, risiko CRS adalah sebesar 10-20 persen
  • Jika ibu terkena infeksi rubella ketika usia kehamilan antara minggu ke 16-20, risiko CRS minimal yaitu tuli
  • Jika ibu terkena infeksi rubella ketika usia kehamilan di atas minggu ke-20, tidak ada peningkatan risiko CRS.
Wanita hamil harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami rubella atau jika telah berada bersama dengan seseorang yang mengalami rubella selama minimal 15 menit.
Tes dapat dilakukan jika Anda belum diimunisasi terhadap rubella dan Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk memeriksa apakah bayi mengalami CRS. USG dan amniosintesis mungkin dapat menentukan jenis dan tingkat cacat lahir.
Pasien dapat ditawarkan konseling sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang apakah akan melanjutkan dengan kehamilan dalam kasus di mana cacat lahir sudah dikonfirmasi.

Mengobati Penyakit Rubella

Rubella adalah kasus yang relatif ringan dan tidak ada pengobatan khusus untuk kondisi tersebut. Gejala rubella biasanya reda dalam waktu 7-10 hari dan tidak perlu mengobati ruamnya karena akan menghilang seiring berjalannya waktu.
Parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi demam, meringankan rasa sakit, dan nyeri. Parasetamol atau ibuprofen diberikan sesuai usia dan aman digunakan untuk anak-anak. Pasien juga perlu minum banyak cairan. Jika rubella terjadi pada ibu hamil, tentu harus segera menghubungi dokter.

Pencegahan Rubella 

Anda tentu sudah mengetahui apa itu rubella. Selebihnya, pengetahuan tentang pencegahan rubella tentu juga sangat penting. Rubella adalah penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi.
Cara yang paling efektif untuk mencegah rubella atau campak Jerman harus diimunisasi dengan measles, mumps, dan Rubella (MMR) atau campak, gondok dan rubella (CGR).
Vaksin MMR diberikan kepada anak-anak sebagai bagian dari program vaksinasi rutin. Dosis pertama diberikan pada sekitar 12-13 bulan dan dosis kedua sebelum mereka mulai sekolah, biasanya antara tiga sampai lima tahun.
Wanita yang berencana untuk memiliki bayi dapat meminta dokter mereka untuk dilakukan tes kekebalan rubella. Mereka yang tidak memiliki atau sedikit memiliki antibodi rubella akan ditawarkan vaksin MMR. Vaksin ini dapat diberikan setiap saat hingga satu bulan sebelum mendapatkan kehamilan agar ibu kebal terhadap virus rubella. National Health Service (NHS) mengatakan bahwa ibu menyusui aman untuk mendapatkan vaksin MMR.
Jika berpikir imunisasi dalam diri Anda tidak lengkap, dan berisiko mendapatkan virus rubella, Anda bisa meminta vaksin MMR setiap saat. Vaksin tunggal untuk melindungi rubella tidak lagi tersedia. MMR adalah paket vaksinasi yang memberikan untuk gondong, campak, dan rubella (3 in 1).
Artikel di atas telah menjelaskan dengan detail bagaimana rubella dapat menginfeksi penderitanya, sekaligus bagaimana rubella dapat menular dari penderita kepada orang lain. Bagi Anda yang menemukan kasus rubella, Anda harus berhati-hati agar tidak terjadi penularan yang tidak diinginkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel