Dermatitis Kontak – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dermatitis kontak adalah kondisi kulit yang meradang yang ditandai oleh ruam merah. Kondisi ini terjadi ketika zat asing atau pajanan berlebih dari suatu zat kimia menyebabkan kulit Anda gatal, merah, dan iritasi.
Dermatitis-Kontak
Pada umumnya, dermatitis kontak tidak menimbulkan dampak parah, namun karena gatal yang ditimbulkannya, sering kali penderitanya merasa tidak nyaman. Dermatitis kontak merupakan bagian dari eksim atau eksema, di mana kulit bisa menjadi memerah, kering dan pecah-pecah. Dermatitis kontak bisa terjadi di seluruh bagian tubuh.

Penyebab Dermatitis Kontak

Penyebab dermatitis kontak adalah sentuhan kulit dengan zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau memicu reaksi alergi. Berikut ini adalah tiga tipe dermatitis kontak:
  • Dermatitis kontak alergika
Penyakit ini terjadi ketika kulit mengalami reaksi alergi ketika terkena substansi asing. Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan zat inflamasi yang membuat kulit gatal dan iritasi. Penyebab yang sering menyebabkan dermatitis kontak alergika diantaranya: pemakaian perhiasan seperti perak, nikel, atau emas, sarung tangan lateks, pengunaan parfum atau kosmetik hingga zat beracun dari tanaman.
  • Dermatitis kontak iritan
Berdasarakan American Academy of Dermatology, penyakit ini merupakan tipe tersering dari dermatitis kontak lainnya.  Hal ini terjadi ketika kulit mengalami kontak dengan material toksik seperti: zat pemutih pakaian, kerosen dan detergen. Biasanya, penyakit ini terjadi pada orang-orang yang sering bersinggungan dengan cairan kimia, seperti penata rambut, bartender, pekerja kesehatan, dan buruh cuci baju.
  • Dermatitis kontak cahaya
Dermatitis kontak cahaya sangat jarang terjadi. Reaksi ini terjadi ketika suatu bahan aktif pada zat tabir surya terpapar cahaya matahari.

Gejala Dermatitis Kontak

Gejala dermatitis kontak tergantung pada penyebab dan seberapa sensistif seseorang terkena zat kimia yang menyebabkan kemerahan. Gejala tersebut meliputi:
  • Kulit yang kering, bersisik, dan terkelupas
  • Kulit yang lepuh atau kering
  • Kulit kemerahan
  • Kulit yang muncul gelap atau kasar
  • Kulit yang terbakar dengan atau tanpa luka
  • Gatal ekstrim
  • Sensitif terkena matahari
  • Pembengkakan, terutama di mata, daerah wajah, atau selangkangan
Tingkat keparahan ruam yang muncul bergantung pada beberapa hal, yaitu:
  • Faktor lingkungan seperti suhu udara, aliran udara dan keringat akibat menggunakan sarung tangan
  • Faktor keturunan yang memengaruhi respons tubuh seseorang saat kontak dengan zat tertentu
  • Durasi kulit terkena zat penyebab dermatitis kontak
  • Kekuatan zat penyebab munculnya ruam

Diagnosis Dermatitis Kontak

Hubungi dokter jika gejala Anda semakin berat atau tidak membaik seiring berjalannya waktu. Dokter akan memeriksa keseluruhan riwayat penyakit dan memeriksa kulit Anda. Dokter juga akan merujuk Anda ke spesialis kulit untuk mencari penyebab pasti dari tipe ini. Tes yang dilakukan adalah patch test untuk mencari alergen yang pasti.
Saat melakukan patch test, jumlah kecil dari berbagai jenis alergen diletakkan pada adhesive patch, yang kemudian diletakkan pada kulit. Setelah dua hari, dokter akan melihat adanya reaksi pada kulit dibalik patch tersebut dan menilai apakah dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengobatan Dermatitis Kontak

Hindari menggaruk kulit yang teriritasi jika Anda berpikir Anda mengalami dermatitis kontak. Menggaruk dapat membuat iritasi atau menyebabkan infeksi kulit sekunder.
Bersihkan kulit Anda dengan sabun dan air hangat untuk menghilangkan iritasi. Salah satu cara untuk menenangkan  gejala ruam adalah mencampur dua sendok baking soda dalam air dingin. Rendam kain lap di air dingin, peras, kemudian tempelkan pada kulit.
Perawatan anti gatal lainnya termasuk lotion calamine atau krim hidrokortison yang bisa Anda dapatkan di apotek. Dokter juga dapat memberikan resep krim steroid yang lebih kuat jika krim hidrokortison  tidak menenangkan kulit.
Sementara itu, mengonsumsi obat antihistamin seperti diphenhydramine dapat membantu untuk mengurangi rasa gatal dan mengurangi respon alergi. Sebagian besar kasus dermatitis kontak akan reda sendiri dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika ruam terjadi di dekat mata atau mulut atau mencakup area yang luas dari tubuh atau tidak membaik setelah mendapatkan pengobatan di rumah, segera minta bantuan tenaga medis profesional.
Untuk Anda ketahui, jika tidak ditangani dengan benar, dermatitis kontak bisa menimbulkan beberapa komplikasi sebagai berikut:
  • Kulit gatal-gatal dan bersisik kronis. Kondisi ini biasa dinamakan neurodermatitis. Jika digaruk, maka kulit akan terasa semakin gatal.
  • Jika penderita kondisi ini terus-menerus menggaruk, maka ruam pada kulit akan menjadi basah. Hal ini merupakan kondisi ideal bagi berkembangnya bakteri dan jamur, dan bisa menyebabkan infeksi.
Agar tidak memperparah gejala dermatitis kontak yang muncul, disarankan untuk menghindari menggaruk ruam atau inflamasi yang terjadi pada kulit Anda. Gunakan pakaian yang longgar dan memiliki tekstur lembut untuk menghindari iritasi berlebih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel