Eritema Multiformis – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Eritema multiformis adalah reaksi hipersensitivitas pada kulit yang seringkali dipicu oleh terjadinya infeksi, terutama infeksi virus seperti virus Herpes simplex (HSV). Eritema multiformis ditandai dengan munculnya lesi kulit kemerahan dan bersifat akut.
Eritema-Multiformis
Kondisi ini umumnya termasuk ringan dan akan pulih dalam beberapa minggu. Namun, ada jenis eritema multiformis yang lebih langka dan berakibat parah yang bisa membahayakan nyawa. Eritema multiformis mayor ini biasanya memengaruhi mulut, alat kelamin, dan mata.
Untuk diketahui, eritema memiliki dua jenis yaitu, eritema multiformis minor dan eritema multiformis mayor. Reaksi kulit yang ditimbulkannya pun beragam, dari yang ringan, dengan ruam yang terbatas  (E. multiforme minor) sampai mengancam jiwa yang dikenal sebagai eritema multiforme mayor.

Gejala Eritema Multiformis

Pada penderita eritema multiformis, gejala yang paling utama adalah lesi kulit. Akan tetapi, pada eritema multiformis mayor, sebelum munculnya lesi dapat didahului oleh beberapa gejala seperti:
  • Nyeri sendi.
  • Rasa tidak enak badan.
  • Kemaluan terasa perih dan nyeri saat buang air kecil.
  • Mata merah dan pedih.
  • Penglihatan kabur dan lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Nyeri pada daerah mulut dan tenggorokan
Bentuk ringan dari eritema multiformis biasanya sedikit gatal, bercak merah muda-merah, simetris teratur dan dimulai pada ekstremitas (anggota gerak). Bentuk klasik adalah tampilan ‘target lesi’ dengan lingkaran merah muda-merah di sekitar pusat.
Individu dengan eritema multiformis persisten (kronis) akan sering memiliki bentuk lesi di area yang cedera, misalnya pada area kulit yang tergores atau terkikis dalam waktu seminggu. Iritasi atau bahkan tekanan dari pakaian akan menyebabkan eritema untuk terus berkembang dalam beberapa minggu sampai bulan.

Klasifikasi Eritema Multiformis:

  • Eritema multiformis minor-tipikal, papula edema yang didistribusikan berada di akral (ujung tubuh).
  • Eritema multiformis target mayor-tipikal, papula edema didistribusikan akral dengan keterlibatan satu atau lebih selaput lendir (mukosa); epidermal detasemen melibatkan kurang dari 10% dari total luas permukaan tubuh.
  • SJS dan TEN adalah reaksi yang melibatkan kulit dan mukosa (selaput lendir) yang berat dan mengancam jiwa ditandai dengan pelepasan epidermis, bintil berisi air dan erosi/pengelupasan dari selaput lendir. Pembedaan antara SJS dan TEN adalah pada SJS kerusakan  area kulit  mencapai 10% total luas permukaan tubuh, sementara pada TEN kerusakan/pengelupasan kulit >30% dari luas total permukaan tubuh.

Penyebab Eritema Multiformis

Hingga kini, penyebab utama terjadinya eritema multiformis belum bisa dipastikan dengan jelas. Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat keterlibatan faktor genetik yang menyebabkan seseorang terkena eritema multiformis. Eritema multiformis baru dapat muncul pada seseorang jika dipicu oleh faktor eksternal, seperti:
  • Infeksi: bakteri (termasuk vaksinasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG), Streptococcus hemolitik, legionellosis, kusta, Neisseria meningitidis, Mycobacterium, Pneumococcus, spesies Salmonella, spesies Staphylococcus, Mycoplasma pneumoniae), Chlamidia.
  • Jamur (Coccidioides immitis)
  • Parasit (spesies Trichomonas, Toxoplasma gondii),
  • Viral (terutama Herpes simplex)
  • Reaksi obat: antibiotik (termasuk, sulfonamid, penisilin), antikejang (fenitoin, barbiturat), aspirin, anti tuberkulosis, dan allopurinol dan banyak lainnya.
  • Faktor fisik: radioterapi, udara dingin, sinar matahari
  • Lain-lain: penyakit kolagen, vaskulitis, limfoma non-Hodgkin, leukemia, multiple myeloma, metaplasia myeloid, polisitemia

Pengobatan Eritema Multiformis

Pengobatan dilakukan untuk mengendalikan penyakit yang mendasarinya, mencegah infeksi, dan mengobati gejalanya. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan obat-obatan yang dicurigai memicu gejalanya. Konsultasikan dengan dokter tentang dosis yang tepat untuk Anda.
Pengobatan untuk eritema multiformis stadium ringan meliputi:
  • Obat pereda nyeri nonresep seperti paracetamol untuk meredakan demam dan rasa nyeri.
  • Anestesi lokal (terutama untuk sariawan di mulut) untuk meredakan rasa nyeri yang mungkin muncul saat makan atau minum.
  • Resep antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Kompres dingin pada kulit yang bermasalah.
  • Resep obat antivirus jika penyebabnya adalah herpes simplex.
Sementara itu, jika diketahui penyebab eritema multiformis adalah virus, maka pasien dapat diberikan antiviral, seperti acyclovir oral atau suntikan, terutama yang diakibatkan oleh virus Herpes simplex.
Jika penyebab eritema multiformis adalah bakteri, maka pasien dapat diberikan antibiotik untuk menangani infeksi bakteri pemicu eritema multiformis. Jika penyebab eritema multiformis adalah obat-obatan tertentu, pasien harus segera menghentikan konsumsi obat tersebut.
Berikut ini adalah beberapa penanganan yang bisa diberikan:
  • Obat kumur yang mengandung anti nyeri serta antiseptik untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi sekunder pada rongga mulut.
  • Kortikosteroid oral. Obat ini dapat diberikan pada tahap awal pengobatan eritema multiformis mayor.
  • Antihistamin dan kortikosteroid topikal untuk mengatasi gatal-gatal.
Pada umumnya, eritema multiformis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa meninggalkan bekas luka. Masa penyembuhannya pun beragam, ada yang sembuh lebih cepat tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama.
Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang cepat karena kondisi ini bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel